Senin, 02 Mei 2011

jemput aku di kegelapan ini

Waktu itu pergi lah aku bersama malam gelap dan dingin. Pergi membawa rasa sakit hati yang ku dapatkan darimu. Berlari ku semampuku meninggalkan segalanya jauh di belakang, karena ku tak mau, tak mau terus dibayangi peristiwa bodoh itu. Hingga ku tersesat dan masuk ke sebuah tempat yang gelap dan tak ada cahaya atau penerang apa pun di sana. Tapi itu tak apa, aku memang suka kegelapan karena aku tak percaya lagi cahaya itu ada setelah kau bunuh aku.


            Aku terdiam dan bertahan di tempat itu. Banyak bayang-bayang hitam berlalu lalang di hadapanku. Tapi tak satu pun peduli akan keberadaanku. Ku duduk di pojok ruangan itu berharap ada seseorang atau apapun datang menghampiri, peduli, dan mau mendengarkan kisahku, kisah yang membuatku tersesat hingga bisa masuk ke tempat ini.

            Lama ku duduk terdiam di situ, hingga akhirnya datanglah seseorang menghampiri. Dia peduli, peduli akanku. Berangsur-angsur aku mulai hidup kembali. Dia membawaku kembali ke duniaku. Aku sayang dia, dan sepertinya dia juga begitu. Tapi lama kelamaan, kami semakin jauh. Ntah kenapa aku tak dapat menangkap pola pikirnya.

            Hal yang sama terjadi lagi. Masuklah lagi aku ke tempat yang gelap itu. Hingga akhirnya aku mampu beradaptasi dengan kesendirian itu sendiri dan menjadikannya bagian dari lembaran-lembara kisahku. Kini ku tak percaya lagi, tak percaya akan semuanya. Biarkan aku sendiri, jangan lagi ada yang mengusikku.

            Dan untuk kau yang ada di sana, apabila kesunyian masih menghimpitmu, ambillah bayangan dalam hati dan anganmu, dan saat itu cahaya akan datang menuntunmu ke tempatku berada. Kau akan tau, aku masih duduk di kegelapan itu. Berharap kau Jemput aku, meski ku tau kau bukan untukku :’)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar