lama saya berpikir dan mengingat ingat lagi arti kata SETIA.Saya jadi teringat pada seseorang yang dulu pernah berjanji kepada saya atas nama ALLAH [semoga ia ingat] untuk terus bersama saya, mencintai saya apa adanya, menerima ketika saya sakit dan sebagainya dan seterusnya. Jujur, saat itu saya bak bidadari yang tanpa sayap tapi mampu terbang [how stupid I am to believe on it] saat itu saya dan dia lupa bahwa ALLAH maha membolak balikan hati, bahwa cinta itu hitam putih, bahwa setia itu kadang datang, kadang pergi, bahwa didunia ini tak ada yang abadi dan bahkan saya lupa pada pesan lembut dari sang pemilik napas “janganlah mencintai mahluk lain berlebihan, karena suatu hari mungkin saya akan membencinya… “
Ketika saya mengakui bahwa cinta itu tak ada yang abadi kecuali cinta kepada sang pemilik keabadian, mustinya saya juga berpikir bahwa setia itu tidak ada, iya TIDAK ADA seberapa lama saya mampu menggenggam jari jemari kekasih saya tanpa lelah dan kemudian terlepas jua? seberapa lama saya mampu menahan ego untuk terus bertoleransi? seberapa besar rasa penerimaan sang kekasih ketika melihat diujung jalan ada perempuan berparas lebih manis? seberapa mampu sang jejaka menolak cinta yang fres, seger :) jadi berharap ada yang setia itu hanya mimpi hanya mimpi…
Jadi apa yah arti setia itu? salah satu ciri orang munafik adalah “ketika ia berjanji ia ingkar“ nah tidak setia itu kan mengingkari janji yang sudah terucap ketika jatuh cinta “De, I love you and I will never leave you, pokoknya mas gak akan ninggalin Ade deh” haih masih bisa dipercayakah ketika suatu hari kulit saya akan mengeriput, rambut saya tidak akan lagi berwarna coklat tapi jadi abu abu, punggung saya akan membengkok termakan usia, masihkah janji itu bisa dipegang. duh, aduh !!
Jadi setia itu ada atau tiada? ada yaitu “setia kepada banyak perempuan” ah sulitnya mengartikan setia, sesulit mengartikan cinta, masih mampukah saya memberi arti kata setia dalam hidup saya, masih mampukah saya melihat bahwa setia itu bisa dimiliki oleh mahluk ALLAH yang mengaku berakal, atau setia itu baru ada ketika kita sudah kehilangan akal, katanya gak mau dibilang munafik mustinya gak ingkar janji dong …”tapi kan De !!” iya, selalu ada kata tapi dibelakang kata bernama setia.
Kali ini saya kesulitan menyimpulkan tulisan saya sendiri, karena saya kehilangan arti kata setia saya tutup rangkaian kata kali ini dengan merenung dan buka kamus bahasa Indonesia, mencari arti sebuah kesetiaan.
setia itu relative,,ada ko yg setia!! analogi, seekor anjink piaraan yang slalu diurus, dijaga diperhatiin, disayangi, bahkan dijadiin raja sama majikannya...alhasil sang anjink begitunya setia sama sang majikan, rela mati demi majikan..hewan aja ada, ms kalah sama hewan..hehe, kidding !!
BalasHapusKisahmu mengingatkan akan kisahmu....
BalasHapusTapi bagiku..SETIA itu tidak ada.., karena memang aku belum merasakan KESETIAAN atau bukti dari yang mengatakan SETIA kepada aku..
dan ditambah satu lagi KEJUJURAN.. "ayatul munafiqi tsalatsun.., idza hadatsa kadzaba, waidza wa'ada akhlafa, waidza' tumina khoona.." itu tanda2nya..